Selasa, 25 November 2014

Dampak Globalisasi Terhadap Kalangan Remaja

Sebelumnya kita harus tahu terlebih dahulu apa itu Globalisasi , Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia , produk , pemikiran dan aspek aspek kebudayaan lainya. Kemajuan teknologi dan komunikasi adalah faktor utama dari Globalisasi.

Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Globalisasi pada umumnya memiliki dampak positif dan dampak negatif.

A.  Dampak Positif Globalisasi

1. Segala Informasi Mudah Di akses
Globalisasi membuat akses terhadap informasi semakin terbuka lebar, masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi dari banyak media, seperti televisi, internet, sosial media, dan lain-lain. Ini membuat masyarakat semakin terbuka, cerdas dan berpikir kritis. Ini merupakan salah satu dampak positif yang ditimbulkan dari globalisasi terhadap bangsa Indonesia.

2. Komunikasi Mudah dan Cepat
Dengan adanya globalisasi , pada saat ini kebutuh komunikasi semakin mudah dan cepat, tidak halnya pada jaman dahulu yang sulit sekali untuk berkomunikasi jarak jauh.

3. Ilmu Sains dan Teknologi Semakin Berkembang
Pada era globalisasi , saat ini teknologi teknologi yang ada sangat cepat untuk dikembangkan. 

4. Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.

5. Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.

6. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).

7. Meningkatkan pembangunan negara.

B. Dampak Negatif Globalisasi

1. Lunturnya Budaya dalam Negeri
Banyak kalangan remaja lupa atas kebudayaan asli negeri kita sendiri, banyak remaja mengadopsi buday budaya kebarat-baratan yang dianggapnya keren, gaul dan lain sebagainya. Apabila budaya barat itu positif maka kita boleh meniru dan mencontohnya , namun apabila budaya barat itu memberikan dampak negatif dan menentang moral bangsa maka kita harus menjauhinya.

2. Individualisme
Semakin lunturnya semangat gotong royong, solidaritas , kepedulian dan kesetiakawanan sosial di dalam bermasyarakat, akibatnya jika ada kecelakaan, musibah dan lain sebagainya hanya ditangani oleh segelintir orang saja.

3. Sekularisme
Adanya sikap lebih mementingkan sifat duniawi dibanding dunia akhirat dan mengabaikan nilai nilai keagamaan.

4.  Pola Hidup Konsumtif
Sifat Konsumtif dibentuk oleh kita yang cenderung berbelanja produk-produk yang kita inginkan bukan yang kita perlukan. Kemudahan akses dalam berbelanja dan menbanjirnya produk-produk branded menyebabkan pola hidup konsumtif semakin merajalela.

5. Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia

6. Kalangan Remaja lebih bersifat cuek terhadap lingkungan sendiri dan lebih fokus terhadap gadget yang dimilikinya




Sumber : wikipedia.com
                http://www.invonesia.com
                http://asrilrahmatp.blogspot.com



Kamis, 13 November 2014

Peredaran Narkoba di Lingkungan Kampus

Maraknya peredaran narkoba di lingkungan kampus di Indonesia belakangan ini membuat nama baik universitas dan para mahasiswa menjadi tercoreng. Kejadian ini membuat seluruh civitas kampus selalu berhati – hati terhadap kejadian belakangan ini. Penyalah gunaan Narkoba adalah sesuatu yang salah, karna sudah jelas di dalam agama islam pun hukumnya haram memakai narkoba.
Narkoba ini mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi pengguananya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasanya dipakai untuk membius pasien saat hendak operasi. Namun saat ini banyak orang atau mahasiswa menyalahartikan persepsi penggunaan narkoba ini dan diluar dosis yang semestinya.
Untuk menciptakan lingkungan kampus yang bebas narkoba, seluruh warga kampus bahu membahu dan secara terus menerus membentengi lingkungannya dari ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba berdasarkan kewenangannya masing-masing. Langkah-langkah yang dapat dilaksanakan dalam mewujudkan kampus bebas narkoba adalah sebagai berikut:
1. Rektorat

1.    Menetapkan kebijakan ( peraturan dan tata tertib) dan memberikan dukungan kegaiatan dalam upaya menghindarkan lingkungan kampus dari bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
2.    Mensosialisasikan dan mengawasi pelaksanaan kebijakan.
3.    Menjalin kerjasama dengan lembaga kesehatan, keagamaan, penegakan hukum dan Badan Narkotika Nasional Pusat/Propinsi/kabupaten/Kota setempat.
4.    Membua jejaring dengan warga masyarakat di lingkungan sekitar kampus dengan membentuk Tim/ Satuan Tugas Anti narkoba di lingkungan kampus/.

1.    Dekan / Dosen

1.    Mensinergikan pendidikan pencegahan penyalahgunaan narkoba ke dalam mata kuliah ekstra kurikuler
2.    Bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Pusat/Propinsi/kabupaten/Kota setempat mengadakan pelatihan konselorsebaya bagi para mahasiswa.
3.    Mengadakan pertemuan berkala dengan orang tua mahasiswa dan pihak kampus dalam menyusun program, melaksanakan kegiatan dan melaksanakan pengawasan terhadap program kegiatan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di lingkungan kampus.
4.    Mendata mahasiswa yang terindikasi beresiko tinggi terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
5.    Memberikan konseling pada mahasiswa yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba.
6.    Mengadakan pendataan kasus penyalahgunaan narkoba di lingkungan kampus.
7.    Merujuk mahasiswa yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba ke tempat-tempat rehabilitasi.

2.    Penjaga/Keamanan Kampus

1.    Melaksanakan pengamanan intern pada saat kegiatan kuliah.
2.    Melaksanakan pengamatan terhadap lingkungan kampus yang mencurigakan termasuk aktivitas pedagang kaki lima dan petugas parkir di lingkungan kampus.
3.    Melaporkan hal-hal yang mencurigakan kepada Rektorat.
4.    Menjaga pengamanan intern di lingkungan kampus.

3.    Organisasi Mahasiswa Anti Narkoba

1.    Berkonsultasi dengan Rektorat, menyusun perencanaan Program Penyuluhan Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba secara berkala, baik tahunan, semesteran, triwulan maupun bulanan, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi kampus setempat.
2.    Mendukung dan melaksanakan program-program dalam mewujudkan lingkungan bersih dari narkoba.

4.    Mahasiswa

1.    Mempelajari bahaya penyalahgunaan narkoba dan mengembangkan potensi dirinya dalam menghindarkan diri dari pengaruh penyalahgunaan narkoba.
2.    Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba yang dilaksanakan di lingkungan kampus.
3.    Melaporkan segala bentuk pemilikan,peredaran atau penyalahgunaan narkoba yang terjadi di lingkungan kampus kepada Kader Anti Narkoba di Kampusnya.
4.    Aktif dalam mengikuti pelatihan, seminar, workshop tentang pencegahan penyalahgunaan narkoba baik yang dilaksanakan oleh pihak kampus maupun di luar kampus.
5.    Sebagai sukarelawan tenaga Fasilitator Penyuluh P4GN bagi juniornya dan anggota Satgas Gerakan Keamanan Kampus Bersih Narkoba di Lingkungan kampusnya.
6.    Menjlin komunikasi yang baik dengan teman sebaya dan warga kampus lainnya (Rektor, dekan, Dosen, Orang tua dan Petugas Keamanan Kampus).

5.    Kampanye Anti Narkoba di Lingkungan Kampus
Untuk menciptakan Lingkungan Bebas Narkoba, perlu juga menggencarkan kampanye anti narkoba dengan kegiatan – kegiatan pokok yang dilakukan dalam Penerapan Program Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba melalui Unit Kegiatan Mahasiswa ( UKM ) di kampus.

Senin, 03 November 2014

Install Java 8 di Ubuntu

Oracle telah merilis java 8 versi stabil dan telah siap untuk di dinstall ke Ubuntu 14.04 kamu. Java 8 sudah termasuk didalamnya JDK/JRE yang sangat dibutuhkan terutama jika kamu ingin develop Android pakai android Studio di Ubuntu 14.04 (akan dibahas pada tutorial berikutnya).

Kamu tidak perlu repot install Java 8 manual karena tim Webupd8 secara resmi menyediakan dan mengurus PPA untuk Java . dan kamu bisa install melalui repositori mereka.
Buka terminal  :
file PPA dari repo ini akan membantu kamu untuk install java 8 di Ubuntu 14.04 LTS, 12.04 LTS and 10.04 dan LinuxMint


Langkah 1: Install Java 8 (JDK 8)

Kita tambahkan dulu PPA repository dari webupd8team dan install Java 8 . Ketik Command berikut diterminal berurutan
$ sudo add-apt-repository ppa:webupd8team/java
$ sudo apt-get update
$ sudo apt-get install oracle-java8-installer

Langkah 2: Cek versi JAVA 

Setelah proses diatas berhasil, kita cek apakah versi nya sudah benar. Jalankan command berikut ini
$ java -version
Outputnya :
java version "1.8.0_25"
Java(TM) SE Runtime Environment (build 1.8.0_25-b17)
Java HotSpot(TM) 64-Bit Server VM (build 25.25-b02, mixed mode)

Langkah 3: Setup JAVA Environment

Webupd8team juga menyediakan package untuk setup environment variable otomatis. Jadi tidak usah khawatir terjadi kesalahan.
Jalankan perintah berikut.
$ sudo apt-get install oracle-java8-set-default

*catatan bahwa mungkin sebelumnya Ubuntu kamu sudah terinstall OpenJDK, namun untuk development Android dan hal-hal penting lainnya sebaiknya install langsung dari Oracle. Dengan perintah diatas, Java environment Linux kamu akan secara default di set ke Oracle Java.

Sumber : http://teknosains.com/i/install-java-8-di-ubuntu-1404