Jumat, 31 Oktober 2014

Membuat Menu Menggunakan Switch dalam JAVA

import java.util.Scanner;

public class MenuWhile{
    public static void main(String []args){
   
Scanner input=new Scanner(System.in);

int pilih,a,b;

System.out.println();
System.out.println("MENU Pilihan");
System.out.println("|================== |");
System.out.println("|1. Balon       |");
System.out.println("|2. Bilangan genap |");
System.out.println("|3. Exit     |");
System.out.println("|================== |");
System.out.print("Masukkan pilihan : ");
pilih = input.nextInt();
System.out.println();

switch(pilih){
case 1:
System.out.println( "Jumlah balon" );
System.out.print("Masukkan jumlah balon : ");
a = input.nextInt();
for (int i=0; i <=a; i=i+1) {
System.out.println("Balon meledak "+i+" sisa " +(a-i)); }
break;
case 2:
System.out.println( "Bilangan genap" );
System.out.print("Masukkan batas bilangannya : ");
a = input.nextInt();
System.out.println ("Bilangan genap dari 0 sampai bil tsb : ");
for (int i=2; i <=a; i=i+2) {
System.out.print(i + "   "); }
break;
case 3:
System.exit(0);
default:
System.out.println("Pilihan menu tidak tersedia.");

}
}
}





                                              Hasil gambar untuk logo java



Kamis, 30 Oktober 2014

7 LAPISAN OSI LAYER


          Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai fungsi yang berbeda.
OSI dikembangkan oleh badan Internasional yaitu ISO (International Organization for Standardization) pada tahun 1977.
Model ini juga dikenal dengan model tujuh lapis OSI (OSI seven layer model). Berikut dibawah ini merupakan gambar dari model OSI 7 Layer.


Definisi masing-masing Layer pada model OSI

7. Application adalah Layer paling tinggi dari model OSI,  seluruh layer dibawahnya bekerja untuk layer ini, tugas dari application layer adalah Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan.
Mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, NFS.
6. Presentation berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual network komputing (VNC) atau Remote Dekstop Protokol (RDP).
5. Session Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4. Transport Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.
Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.
3. Network Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer3.
2. Data Link Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer2 beroperasi.
Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
1. Physical adalah Layer paling bawah dalam model OSI, berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan.

sumber: http://mayya-kinoshita.blogspot.com/

Senin, 13 Oktober 2014

Masalah Individu di Lingkungan Sekolah


Sekitar 2 tahun yang lalu waktu itu saya sedang duduk di bangku SMK . Kejadian yang membuat saya tak punya percaya diri lagi untuk bergaul di lingkungan sekolah. Kronologi kejadiannya pada saat itu, ketika salah satu teman saya berniat mencuri soal ujian tengah semester di ruangan dimana saya selesai melaksanakan ujian jam pelajaran pertama. Saat itu tak ada satupun yang diperbolehkan untuk berada didalam ruangan setelah selesai ujian, dan ketika pengawas ruangan selesai keluar dari ruangan, teman saya pun berhasil mencuri beberapa soal ujian. Pada saat itu saya tidak mau ikut campur dengan soal itu, namun teman saya yang mencuri soal tersebut memasukan flashdisknya ke laptop saya yang pada saat itu hanya saya lah yang memainkan laptop. Beberapa menit kemudian muncul lah kerumunan teman saya yang lainnya yang ingin meminta bocoran soal tersebut di laptop saya. 2 hari, 3 hari, mungkin guru tidak ada yang curiga dengan hal tersebut. Hari ke-4 , saat itu saya sedang melaksanakan ujian jam pertama, muncul guru yang memasuki ruangan saya sambil berteriak memanggil nama saya. Seluruh penghuni ruangan kaget begitupun saya yang saat itu nama saya yang dipanggil. Guru itu menyuruh saya untuk mengumpulkan ujian saya pada saat itu dan membawa tas untuk ke ruang guru. Rasa takut, rasa cemas , dan khawatir seketika ada dalam pikiranku. Sampainya di ruang guru, terdapat beberapa teman saya dan si pencuri soal tersebut. Saya kaget kenapa saya yang harus dipanggil ke ruang guru karena kebocoran soal tersebut. Ternyata, saya dituduh sebagai penyebar soal tersebut oleh guru guru. Cacian, cercaan, makian dilontarkan oleh guru guru terhadap kami yang ada di ruangan tersebut. Sampai akhirnya saya mendapatkan surat panggilan orang tua dari kepala jurusan . Saya bingung harus bilang apa kepada orang tua saya, saya takut. Akhirnya beberapa teman dekat saya membantu saya untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kepada orang tua saya. Beberapa hari kemudian ketika orang tua saya menemui guru di sekolah, saat itu saya mendapatkan surat peringatan dan saya di skors selama 5 hari tidak masuk pelajaran di sekolah. Betapa kecewanya perasaan orang tua saya pada saat itu, dan saya hanya bias menangis di depannya. Cacian,makian, dan dukungan dilontarkan oleh orang orang di akun social media milik saya. Saya beruntung masih memiliki teman teman dekat yang selalu mensupport saya di waktu saya sedang terpuruk. Setelah kejadian itu saya bertekad untuk membersihkan nama jelek saya dimata guru guru yang telah mencaci saya. Saya bertekad untuk berprestasi di sekolah. Saya merubah pola belajar saya setiap hari. Tekad saya untuk berprestasi di sekolah memang tidak terwujud, namun saya cukup bangga karena bisa berprestasi di kelas dan saya bisa mempertahankannya sampai saya lulus. Bahkan saya lulus pun dengan nilai yang cukup tinggi dan memuaskan.

Dampak Negatif dari kejadian tersebut :
1.      Gunjingan, cacian dan omongan yang kurang sedap yang membuat saya down dan tidak percaya diri untuk bersekolah.
2.      Hidup saya menjadi resah karena banyak omongan tentang saya
3.      Nama saya di sekolah menjadi jelek
4.      Kurang percaya nya guru guru terhadap apa yang saya lakukan.
5.      Kurang percaya nya orang tua saya terhadap apa yang saya lakukan.

Dampak Positif dari kejadian tersebut :
1      Berkat kejadian tersebut saya menjadi lebih sadar untuk meningkatkan kualitas hidup saya. 
Berkat kejadian tersebut sekarang saya jadi lebih berhati hati dalam setiap mengamabil keputusan
2      Dari kerjadian tersebut saya jadi merubah pola belajar saya.
3     Dari kejadian tersebut saya jadi bertekad untuk berprestasi di sekolah.