Senin, 13 Oktober 2014

Masalah Individu di Lingkungan Sekolah


Sekitar 2 tahun yang lalu waktu itu saya sedang duduk di bangku SMK . Kejadian yang membuat saya tak punya percaya diri lagi untuk bergaul di lingkungan sekolah. Kronologi kejadiannya pada saat itu, ketika salah satu teman saya berniat mencuri soal ujian tengah semester di ruangan dimana saya selesai melaksanakan ujian jam pelajaran pertama. Saat itu tak ada satupun yang diperbolehkan untuk berada didalam ruangan setelah selesai ujian, dan ketika pengawas ruangan selesai keluar dari ruangan, teman saya pun berhasil mencuri beberapa soal ujian. Pada saat itu saya tidak mau ikut campur dengan soal itu, namun teman saya yang mencuri soal tersebut memasukan flashdisknya ke laptop saya yang pada saat itu hanya saya lah yang memainkan laptop. Beberapa menit kemudian muncul lah kerumunan teman saya yang lainnya yang ingin meminta bocoran soal tersebut di laptop saya. 2 hari, 3 hari, mungkin guru tidak ada yang curiga dengan hal tersebut. Hari ke-4 , saat itu saya sedang melaksanakan ujian jam pertama, muncul guru yang memasuki ruangan saya sambil berteriak memanggil nama saya. Seluruh penghuni ruangan kaget begitupun saya yang saat itu nama saya yang dipanggil. Guru itu menyuruh saya untuk mengumpulkan ujian saya pada saat itu dan membawa tas untuk ke ruang guru. Rasa takut, rasa cemas , dan khawatir seketika ada dalam pikiranku. Sampainya di ruang guru, terdapat beberapa teman saya dan si pencuri soal tersebut. Saya kaget kenapa saya yang harus dipanggil ke ruang guru karena kebocoran soal tersebut. Ternyata, saya dituduh sebagai penyebar soal tersebut oleh guru guru. Cacian, cercaan, makian dilontarkan oleh guru guru terhadap kami yang ada di ruangan tersebut. Sampai akhirnya saya mendapatkan surat panggilan orang tua dari kepala jurusan . Saya bingung harus bilang apa kepada orang tua saya, saya takut. Akhirnya beberapa teman dekat saya membantu saya untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kepada orang tua saya. Beberapa hari kemudian ketika orang tua saya menemui guru di sekolah, saat itu saya mendapatkan surat peringatan dan saya di skors selama 5 hari tidak masuk pelajaran di sekolah. Betapa kecewanya perasaan orang tua saya pada saat itu, dan saya hanya bias menangis di depannya. Cacian,makian, dan dukungan dilontarkan oleh orang orang di akun social media milik saya. Saya beruntung masih memiliki teman teman dekat yang selalu mensupport saya di waktu saya sedang terpuruk. Setelah kejadian itu saya bertekad untuk membersihkan nama jelek saya dimata guru guru yang telah mencaci saya. Saya bertekad untuk berprestasi di sekolah. Saya merubah pola belajar saya setiap hari. Tekad saya untuk berprestasi di sekolah memang tidak terwujud, namun saya cukup bangga karena bisa berprestasi di kelas dan saya bisa mempertahankannya sampai saya lulus. Bahkan saya lulus pun dengan nilai yang cukup tinggi dan memuaskan.

Dampak Negatif dari kejadian tersebut :
1.      Gunjingan, cacian dan omongan yang kurang sedap yang membuat saya down dan tidak percaya diri untuk bersekolah.
2.      Hidup saya menjadi resah karena banyak omongan tentang saya
3.      Nama saya di sekolah menjadi jelek
4.      Kurang percaya nya guru guru terhadap apa yang saya lakukan.
5.      Kurang percaya nya orang tua saya terhadap apa yang saya lakukan.

Dampak Positif dari kejadian tersebut :
1      Berkat kejadian tersebut saya menjadi lebih sadar untuk meningkatkan kualitas hidup saya. 
Berkat kejadian tersebut sekarang saya jadi lebih berhati hati dalam setiap mengamabil keputusan
2      Dari kerjadian tersebut saya jadi merubah pola belajar saya.
3     Dari kejadian tersebut saya jadi bertekad untuk berprestasi di sekolah.

0 komentar:

Posting Komentar