World Wide Web (WWW) atau yang lebih
dikenal dengan web merupakan sumber daya internet yang sangat populer yang
digunakan untuk memperoleh informasi bahkan dapat juga untuk melakukan
transaksi pembelian barang. Melalui web, setiap pemakai internet bisa mengakses
informasi informasi dari situs web tersebut yang tidak hanya berupa teks ,
tetapi juga terdapat gambar,suara, film ataupun animasi. Sebenarnya, web
merupakan kumpulan kumpulan dokumen yang banyak tersebar di beberapa komputer
server yang berada di seluruh penjuru dunia dan terhubung menjadi satu jaringan
melalui jaringan yang sering kita sebut sebagai internet.

SEJARAH WEB
Website pertama
kali ditemukan oleh Sir Timothy Jon dari Tim Berners-Lee lalu dituliskan
proposal pada bulan maret 1989 untuk cern di Swiss. Awalnya Berners-Lee hanya
ingin menemukan cara untuk menyusun arsip – arsip risetnya. Lalu ia kembangkan
satu buah sistem untuk kepentingan pribadi. Sistem itu yaitu piranti lunak yang
diberi nama Enquire.
Tim Berners-Lee
menuliskan sebuah paper tentang hypertext yang menjelaskan tentang konsep dasar
dibangunya web yang terdiri dari content, link , client viewer dan aplikasi
server yang mengirimkan content. Pada bulan mei 1991, lingkungan www disebarkan
pada mesin mesin cern. Pada November 1992 dicatat telah ada 26 server www yang
telah online. Setelah itu pada bulan Maret 1994, Marc Anderson pembuat web
browser Mosic meninggalkan NCSA dan mendirikan Mosaic Communication Corp yang
kemudian menjadi Nest Cape W3C berdiri pada Oktober 1994. W3 adalah organisasi
internasional yang bertanggung jawab untuk memlihara standar yang berkaitan
dengan implementasi teknis dari web.
PERKEMBANGAN WEB

Perkembangan Web
1.0 , 2.0 dan 3.0
Dalam salah satu
ilustrasi yang menarik mengenai web 1.0, web 2.0 dan web 3.0, digambarkan bahwa
web 1.0 adalah untuk 'self entertainment', dimana kita sebagai pengguna hanya
duduk saja dan mengamti konten yang tersaji, dengan salah satu benefitnya
adalah download. Dalam versi web 2.0, para pengguna internet sudah melakukan
apa yang disebut 'self publishing', dimana pengguna internet sudah mulai aktif
dan mulai meng-upload berbagai konten yang ada. Sedangkan dalam versi web 3.0,
pengguna digambarkan telah 'jump in', atau masuk dan menjadi bagian dari
internet tersebut. Pengguna melakukan 'self creation' dan immersion; penciptaan
diri dan memasukkan dirinya sebagai bagian dari interaksinya.
Web 1.0 adalah
versi awal dari web dimana tujuannya adalah menghubungkan semua orang melalui
internet. Informasi disajikan dan hanya apa yang tertera yang menjadi konsumsi
kita. Web berfungsi sebagai sumber informasi, pembelajaran dan untuk dibaca
tanpa banyak interaksi. Apa yang disajikan, itulah yang kita dapatkan.
Sedangkan Web 2.0 merupakan web sosial yang merupakan kolaborasi dari berbagai
pengguna secara komunikatif, dalam web 2.0, pengguna terlibat sebagai penulis,
author atau penciptanya, karena web 2.0 merupakan kontruksi sosial, dimana
penggunanya berbagi dan berinteraksi dengan pengguna lain didalam kelompoknya.
Jika dalam web 1.0 penggunanya bersifat individu, dalam web 2.0, penggunanya
adalah komunitas. dalam web 1.0, lebih banyak berupa home page sedangkan web
2.0, mulai bermunculan blog-blog dan wikis. Pengguna yang terlibat dalam web
2.0 saling berbagi konten, terlebih lagi dengan hadirnya berbagai media sosial
online. Pada web 3.0, cirinya adah portable dan personal. konstruksi sosial tetap menjadi hal
penting, namun ditambahkan dengan penciptaan kembali yang kontekstual. Jika
pada web 2.0 konten banyak dibagikan oleh penggunanya, pada web 3.0 ini, konten
dikonsolidasikan. Web aplikasi yang menjadi bagian web 2.0, digantikan oleh
smart applications pada web 3.0. Ciri kas yang akan melekat pada web 3.0 selain
mobilitasnya, adalah web semantik. Segala sesuatunya akan lebih menjadi
personalisasi dengan mengidentifikasikan kebutuhan penggunanya.
Pada tahun
1996 dengan penggunaan web 1.0, situs yang beredar sekitar 250.000 situs dengan
lebih dari 45 juta penggunanya secara global. Pada tahun 2006, ketika
penggunaan web 2.0 mulai menjamur, situs yang beredar sekitar 80 juta situs
dengan penggunanya secara global terhitung 1 triliun+. Diperkirakan pada tahun
2016, ketika web 3.0 sudah sudah tersosialisasi dengan penggunanya, situs yang
beredar diperkirakan akan mencapai 800 juta situs dengan penggunanya secara
global mencapai 8 triliun +. Era web 1.0 dimulai tahun 1994-2000, dilanjutkan
dengan era web 2.0 pada tahun 2000-2010. Mulai memasuki era web 3.0 pada tahun
2010 dan terus berlanjut hingga saat ini.
Dari sisi
teknologi, hardware dan software pada era web 1.0 harga secara ekonominya
terhitung cukup tinggi dan mahal, sehingga penggunanya juga tidak terlalu
banyak. Pada masa web 2.0, open source mulai menjadi alternatif pilihan baru
dengan harga yang relatif lebih murah, sehingga mudah didapat dan berdampak
meningkatnya jumlah pengguna internet secara drastis. Pada era 3.0 baik hardware maupun software sudah
dapat dimiliki dengan harga yang relatif murah dan dapat digunakan sesuai
tujuannya. Dalam teknologi pencarian, jika pada web 1.0 menggunakan direktori,
maka pada web 2.0, pencarian menggunakan kata kunci/tag dan pada web 3.0,
dengan menggunakan konteks/relefansinya. Pengukuran pada web 1.0 dilihat dari
'page view'nya, sedangkan pada web 2.0 menggunakan 'cost per click' dan pada
web 3.0 dari 'user engagement' atau keterlibatan penggunanya. Pencarian dan
penelitian didominasi oleh Britannica online pada masa web 1.0. Pada web 2.0,
Wikipedia yang mendominasi, dan akan menjadi web semantik pada era web 3.0.
Pada era sebelum Web 1.0 ,penggunaan komputer adalah secara pribadi dan
networking dalam perusahaan, dengan desktop application, LAN dan Intranet.
Teknologi yang digunakan adalah HTML/FTP pada era web 1.0, dan bertambah dengan
Flash/Java/XML pada era web 2.0 dan akan didominasi oleh RDF/RDFS/OWL pada era
web 3.0. Jika pada era web 2.0, kemunculan media sosial seperti facebook,
twitter, wiki, instagra, dsb sangat mendominasi, maka pada web 3.0 mobile
social networking dan semantic computing menjadi ciri yang khas, dimana akses
terhadap internet dilakukan dimana saja dan kapan saja, dan tidak hanya melalui
komputer.
Jika pada
masa web 1.0, pemasangan iklan masih dengan munculnya banner, maka pada masa
web 2.0 iklan sudah muncul dengan tampilan interaktif, dinamis dan kontekstual
sesuai demografi dan geografi dari targetnya. Pada web 3.0, iklan akan tampil
berdasarkan perilaku penggunanya dengan iklan yang lebih personal berdasarkan
kesukaan, komunitas dan berbagai karakteristik dari konsumen. Web 1.0
melahirkan E-Commerce 1.0 dimana penjual akan menunjukkan produknya ("Here
is what we have"). Web 2.0 melahirkan E-Commerce 2.0 dimana penjual akan
menunjukkan kepada kita apa yang mereka punya dan memberikan rujukan dengan
referensi ("People who bought this also bought that"). Pada web 3.0
dengan perkembangan E-Commerce 3.0, penjual akan mencari penggunanya dan dengan
perilaku penggunanya dapat menunjukkan apa yang diinginkan oleh pengguna
tersebut ("We believe this is what you are looking for").
Perubahan-perunahan ini akan merubah perilaku konsumen yang adalah masyarakat
itu sendiri.
Dalam
berkomuniksai, pada era web
1.0, penyampaian pesan lebih bersifat satu
arah, pengguna internet hanya disajikan informasi tanpa banyak memberikan
feedback. Di era web 2.0 dengan berbagai jejaring dan media sosial yang muncul,
interaksi memberikan berbagai kesempatan bagi penggunanya untuk terlibat secara
aktif. Pengguna dapat dengan mudah memposting tulisannya, berinteraksi dengan
pengguna lain dan memberikan wawasan ataupun pemikirannya dalam berbagai blog
maupun sebagai penulis di berbagai web popular. Proses pembelajaran juga
mengalami perubahan yang cukup signifikan dengan hadirnya web 1.0 menjadi 2.0
dan web 3.0. Pada era web 1.0, pembelajaran dilakukan di ruangan kelas, dalam
sebuah gedung sekolah oleh guru yang mengajar muridnya, dimana gurunya adalah
guru yang mempunyai sertifikat guru. Pada era web 2.0, yang berbasis konstruksi
sosial, teknologi mulai digunakan dalam pengajaran, dimana pembelajaran
dilakukan secara tradisional, dalam gedung sekolah dan secara online; proses
belajar terjadi antara guru dengan murid dan murid dengan murid. Guru disini
adalah guru secara profesional. Di era web 3.0, teknologi digunakan dimana saja
dan kapan saja, memasuki dunia digital dengan akses yang terbuka dan mudah
diperoleh. Pembelajaran terjadi antara guru dengan muridnya, murid dengan
murid, dan bahkan antara murid dengan gurunya. Sekolah tidak terbatas pada
gedung saja, tetapi terjadi dimana saja dan masuk kedalam masyarakat sehingga
dapat menjadi tempat untuk belajar bahkan bagi orang tua. Pengajarnya bisa
siapa saja dan dari berbagai tempat. Hal ini akan membuka berbagai akses yang
memudahkan pembelajaran bagi siapapun dan dimana saja.
Sumber :
Hariningsih, S.P.
2005. Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.