Jumat, 11 Maret 2016

Pengertian Web dan Perkembangan Web




World Wide Web (WWW)
 atau yang lebih dikenal dengan web merupakan sumber daya internet yang sangat populer yang digunakan untuk memperoleh informasi bahkan dapat juga untuk melakukan transaksi pembelian barang. Melalui web, setiap pemakai internet bisa mengakses informasi informasi dari situs web tersebut yang tidak hanya berupa teks , tetapi juga terdapat gambar,suara, film ataupun animasi. Sebenarnya, web merupakan kumpulan kumpulan dokumen yang banyak tersebar di beberapa komputer server yang berada di seluruh penjuru dunia dan terhubung menjadi satu jaringan melalui jaringan yang sering kita sebut sebagai internet.

SEJARAH WEB
Website pertama kali ditemukan oleh Sir Timothy Jon dari Tim Berners-Lee lalu dituliskan proposal pada bulan maret 1989 untuk cern di Swiss. Awalnya Berners-Lee hanya ingin menemukan cara untuk menyusun arsip – arsip risetnya. Lalu ia kembangkan satu buah sistem untuk kepentingan pribadi. Sistem itu yaitu piranti lunak yang diberi nama Enquire.
Tim Berners-Lee menuliskan sebuah paper tentang hypertext yang menjelaskan tentang konsep dasar dibangunya web yang terdiri dari content, link , client viewer dan aplikasi server yang mengirimkan content. Pada bulan mei 1991, lingkungan www disebarkan pada mesin mesin cern. Pada November 1992 dicatat telah ada 26 server www yang telah online. Setelah itu pada bulan Maret 1994, Marc Anderson pembuat web browser Mosic meninggalkan NCSA dan mendirikan Mosaic Communication Corp yang kemudian menjadi Nest Cape W3C berdiri pada Oktober 1994. W3 adalah organisasi internasional yang bertanggung jawab untuk memlihara standar yang berkaitan dengan implementasi teknis dari web.

PERKEMBANGAN WEB
Perkembangan Web 1.0 , 2.0 dan 3.0
Dalam salah satu ilustrasi yang menarik mengenai web 1.0, web 2.0 dan web 3.0, digambarkan bahwa web 1.0 adalah untuk 'self entertainment', dimana kita sebagai pengguna hanya duduk saja dan mengamti konten yang tersaji, dengan salah satu benefitnya adalah download. Dalam versi web 2.0, para pengguna internet sudah melakukan apa yang disebut 'self publishing', dimana pengguna internet sudah mulai aktif dan mulai meng-upload berbagai konten yang ada. Sedangkan dalam versi web 3.0, pengguna digambarkan telah 'jump in', atau masuk dan menjadi bagian dari internet tersebut. Pengguna melakukan 'self creation' dan immersion; penciptaan diri dan memasukkan dirinya sebagai bagian dari interaksinya.

Web 1.0 adalah versi awal dari web dimana tujuannya adalah menghubungkan semua orang melalui internet. Informasi disajikan dan hanya apa yang tertera yang menjadi konsumsi kita. Web berfungsi sebagai sumber informasi, pembelajaran dan untuk dibaca tanpa banyak interaksi. Apa yang disajikan, itulah yang kita dapatkan. Sedangkan Web 2.0 merupakan web sosial yang merupakan kolaborasi dari berbagai pengguna secara komunikatif, dalam web 2.0, pengguna terlibat sebagai penulis, author atau penciptanya, karena web 2.0 merupakan kontruksi sosial, dimana penggunanya berbagi dan berinteraksi dengan pengguna lain didalam kelompoknya. Jika dalam web 1.0 penggunanya bersifat individu, dalam web 2.0, penggunanya adalah komunitas. dalam web 1.0, lebih banyak berupa home page sedangkan web 2.0, mulai bermunculan blog-blog dan wikis. Pengguna yang terlibat dalam web 2.0 saling berbagi konten, terlebih lagi dengan hadirnya berbagai media sosial online. Pada web 3.0, cirinya adah portable dan personal.  konstruksi sosial tetap menjadi hal penting, namun ditambahkan dengan penciptaan kembali yang kontekstual. Jika pada web 2.0 konten banyak dibagikan oleh penggunanya, pada web 3.0 ini, konten dikonsolidasikan. Web aplikasi yang menjadi bagian web 2.0, digantikan oleh smart applications pada web 3.0. Ciri kas yang akan melekat pada web 3.0 selain mobilitasnya, adalah web semantik. Segala sesuatunya akan lebih menjadi personalisasi dengan mengidentifikasikan kebutuhan penggunanya.
 Pada tahun 1996 dengan penggunaan web 1.0, situs yang beredar sekitar 250.000 situs dengan lebih dari 45 juta penggunanya secara global. Pada tahun 2006, ketika penggunaan web 2.0 mulai menjamur, situs yang beredar sekitar 80 juta situs dengan penggunanya secara global terhitung 1 triliun+. Diperkirakan pada tahun 2016, ketika web 3.0 sudah sudah tersosialisasi dengan penggunanya, situs yang beredar diperkirakan akan mencapai 800 juta situs dengan penggunanya secara global mencapai 8 triliun +. Era web 1.0 dimulai tahun 1994-2000, dilanjutkan dengan era web 2.0 pada tahun 2000-2010. Mulai memasuki era web 3.0 pada tahun 2010 dan terus berlanjut hingga saat ini.

 Dari sisi teknologi, hardware dan software pada era web 1.0 harga secara ekonominya terhitung cukup tinggi dan mahal, sehingga penggunanya juga tidak terlalu banyak. Pada masa web 2.0, open source mulai menjadi alternatif pilihan baru dengan harga yang relatif lebih murah, sehingga mudah didapat dan berdampak meningkatnya jumlah pengguna internet secara drastis. Pada era 3.0  baik hardware maupun software sudah dapat dimiliki dengan harga yang relatif murah dan dapat digunakan sesuai tujuannya. Dalam teknologi pencarian, jika pada web 1.0 menggunakan direktori, maka pada web 2.0, pencarian menggunakan kata kunci/tag dan pada web 3.0, dengan menggunakan konteks/relefansinya. Pengukuran pada web 1.0 dilihat dari 'page view'nya, sedangkan pada web 2.0 menggunakan 'cost per click' dan pada web 3.0 dari 'user engagement' atau keterlibatan penggunanya. Pencarian dan penelitian didominasi oleh Britannica online pada masa web 1.0. Pada web 2.0, Wikipedia yang mendominasi, dan akan menjadi web semantik pada era web 3.0. Pada era sebelum Web 1.0 ,penggunaan komputer adalah secara pribadi dan networking dalam perusahaan, dengan desktop application, LAN dan Intranet. Teknologi yang digunakan adalah HTML/FTP pada era web 1.0, dan bertambah dengan Flash/Java/XML pada era web 2.0 dan akan didominasi oleh RDF/RDFS/OWL pada era web 3.0. Jika pada era web 2.0, kemunculan media sosial seperti facebook, twitter, wiki, instagra, dsb sangat mendominasi, maka pada web 3.0 mobile social networking dan semantic computing menjadi ciri yang khas, dimana akses terhadap internet dilakukan dimana saja dan kapan saja, dan tidak hanya melalui komputer.

 Jika pada masa web 1.0, pemasangan iklan masih dengan munculnya banner, maka pada masa web 2.0 iklan sudah muncul dengan tampilan interaktif, dinamis dan kontekstual sesuai demografi dan geografi dari targetnya. Pada web 3.0, iklan akan tampil berdasarkan perilaku penggunanya dengan iklan yang lebih personal berdasarkan kesukaan, komunitas dan berbagai karakteristik dari konsumen. Web 1.0 melahirkan E-Commerce 1.0 dimana penjual akan menunjukkan produknya ("Here is what we have"). Web 2.0 melahirkan E-Commerce 2.0 dimana penjual akan menunjukkan kepada kita apa yang mereka punya dan memberikan rujukan dengan referensi ("People who bought this also bought that"). Pada web 3.0 dengan perkembangan E-Commerce 3.0, penjual akan mencari penggunanya dan dengan perilaku penggunanya dapat menunjukkan apa yang diinginkan oleh pengguna tersebut ("We believe this is what you are looking for"). Perubahan-perunahan ini akan merubah perilaku konsumen yang adalah masyarakat itu sendiri.

 Dalam berkomuniksai,  pada era web 1.0, penyampaian pesan lebih bersifat  satu arah, pengguna internet hanya disajikan informasi tanpa banyak memberikan feedback. Di era web 2.0 dengan berbagai jejaring dan media sosial yang muncul, interaksi memberikan berbagai kesempatan bagi penggunanya untuk terlibat secara aktif. Pengguna dapat dengan mudah memposting tulisannya, berinteraksi dengan pengguna lain dan memberikan wawasan ataupun pemikirannya dalam berbagai blog maupun sebagai penulis di berbagai web popular. Proses pembelajaran juga mengalami perubahan yang cukup signifikan dengan hadirnya web 1.0 menjadi 2.0 dan web 3.0. Pada era web 1.0, pembelajaran dilakukan di ruangan kelas, dalam sebuah gedung sekolah oleh guru yang mengajar muridnya, dimana gurunya adalah guru yang mempunyai sertifikat guru. Pada era web 2.0, yang berbasis konstruksi sosial, teknologi mulai digunakan dalam pengajaran, dimana pembelajaran dilakukan secara tradisional, dalam gedung sekolah dan secara online; proses belajar terjadi antara guru dengan murid dan murid dengan murid. Guru disini adalah guru secara profesional. Di era web 3.0, teknologi digunakan dimana saja dan kapan saja, memasuki dunia digital dengan akses yang terbuka dan mudah diperoleh. Pembelajaran terjadi antara guru dengan muridnya, murid dengan murid, dan bahkan antara murid dengan gurunya. Sekolah tidak terbatas pada gedung saja, tetapi terjadi dimana saja dan masuk kedalam masyarakat sehingga dapat menjadi tempat untuk belajar bahkan bagi orang tua. Pengajarnya bisa siapa saja dan dari berbagai tempat. Hal ini akan membuka berbagai akses yang memudahkan pembelajaran bagi siapapun dan dimana saja.





Sumber :
Hariningsih, S.P. 2005. Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Niyu. 2015. Perkembangan Web 1.0, 2.0 dan 3.0 . Diambil dari : http://komunikasi.us/index.php/course/2765-perkembangan-web-1-0-2-0-dan-3-0 . Diakses pada 12 Maret 2016.

Pengertian dan Definisi Web. Diambil dari https://carapedia.com/pengertian_definisi_web_info2043.html . Diakses pada 12 Maret 2016



0 komentar:

Posting Komentar