DreadOut bercerita tentang sekelompok pelajar yang
terpaksa masuk ke sebuah kampung yang terbengkalai ketika mereka sedang
melakukan karyawisata. Anda akan bermain sebagai Linda, seorang siswi SMA yang
merupakan salah satu dari kelompok pelajar tersebut. Dalam kampung tersebut,
Linda dan kawan-kawan terperangkap dalam sebuah sekolah yang berhantu dan
mereka terpisah satu sama yang lain. Linda yang dibekali telepon genggamnya
kini harus berusaha mencari teman-temannya dan juga mencari jalan untuk keluar
dari tempat terkutuk itu.
Melalui sinopsis tersebut, nampaknya cerita
dalam DreadOut terdengar agak klise layaknya cerita dalam sebuah film
horor pada umumnya, tapi bukan dari nilai
tersebut DreadOut menunjukkan kebolehannya.
DreadOut mungkin salah satu game yang bisa menunjukkan
atmosfer mencekam secara baik. Dari awal permainan saja Anda sudah disuguhi
lantunan ‘Lengser Wengi’ yang dijamin bisa membuat bulu kuduk berdiri. Untuk
orang luar negeri, mungkin lagu tersebut hanyalah sebuah pembuka biasa, namun
bagi kita yang merupakan orang Indonesia, lagu tersebut memberikan dampak yang
berbeda karena kita mengenalnya bukan? DreadOut nampaknya lebih fokus
untuk memberikan pengalaman budaya lokal dan saya rasa hal itu sangatlah tepat
mengingat budaya Indonesia memiliki potensi untuk diolah dan menjadikan sebuah
karya memiliki nilai eksotis.
Inti dari sebuah suasana yang mengerikan dalam media
visual adalah adanya keterbatasan yang membuat kita mengira-ngira ada sesuatu
yang tidak diketahui di hadapan kita. Saya rasa DreadOut melakukan
kerja yang sangat baik dalam bagian itu. Mulai dari jarak pandang yang pendek
serta tingkat pencahayaan yang benar-benar gelap secara tidak langsung
membuatmu membayangkan bahwa ada ‘sesuatu’ yang menunggu di balik kegelapan
itu. Hal ini pernah digunakan pada beberapa macam game horor
seperti Silent Hill dan hasilnya juga sama seramnya.
Tidak hanya itu saja, desain level yang ada
dalam DreadOut juga dibuat cukup mencekam lewat penataan objek-objek
yang ada. Dalam game ini, Anda terkurung dalam sebuah sekolah, dan biar saya
perjelas bahwa gedung sekolah adalah salah satu tempat terbaik untuk dijadikan
sebuah setting film atau game horor. Sebagai
contoh, DreadOut menggunakan objek kursi dan meja dalam kelas untuk
membentuk sebuah formasi meja-kursi yang terlihat menyeramkan. Kemudian, adanya
objek-objek mencolok yang seharusnya tidak ada dalam sebuah sekolah, coretan di
dinding serta banyak objek rusak yang termakan waktu sangat menambah nuansa
seram dalam game ini.
DreadOut nampak jelas menggunakan konten lokal
sebagai daya tarik utama. Selain untuk keperluan inti gameplay, ada pula
hal-hal lain dari penggunaan materi lokal itu yang membuat kamu malah tersenyum
sendiri. Contohnya di bagian poster-poster yang terpampang di dinding yang
kebanyakan mengingatkan kita betapa noraknya iklan tempel yang ada di
Indonesia. Selain itu ada juga penampakan dari hal-hal yang sering kita lihat
di pinggir jalan sebelum masuk ke gedung sekolah seperti stand yang menjual CD
lagu bajakan bahkan hingga bunga obitueri yang bertuliskan ‘Turut Berduka Cita
(nama backer)’ juga ada. Sebelum Anda ketakutan sepertinya Anda akan tertawa
sendiri dulu (dan itu pasti buat orang di sekitar Anda ketakutan).
Buka Matamu, Buka Telingamu
Salah satu elemen dalam sebuah game horor
adalah jumpscare, namun banyak di antara game horor yang ada malah
memberikan jumpscare secara ‘murahan’. Contohnya seperti menggunakan
efek suara yang keras secara tiba-tiba tapi kita tidak tahu apa yang sebenarnya
sedang terjadi. Dalam DreadOut, hal tersebut tidak akan Anda temukan,
melainkan DreadOut memberikan pengalaman jumpscare tersebut
secara bertahap namun tetap mengagetkan. Saya tidak bisa memberikan contoh
karena itu akan merusak pengalaman bermain, tapi kalau Anda coba sendiri, Anda pasti
cukup mengerti apa yang saya maksudkan.
Ada juga satu aspek yang ingin saya ulas yaitu di bidang
suara. Karakter dalam DreadOut menggunakan bahasa Inggris dalam
percakapannya untuk sementara ini dan nantinya Digital Happiness akan
memberikan patch untuk bahasa Indonesia. Tidak ada sesuatu yang
istimewa di bagian ini namun begitu saya mendengar efek suara
seperti ambience, saya cukup terkejut karena DreadOut juga bisa
menghantarkan atmosfer mencekam hanya lewat suara. Saya acungkan jempol buat
sound designer-nya karena suara yang dipilih sangatlah tepat dan mampu membuat
saya merinding. Suara-suara tersebut bukan suara keras yang tiba-tiba muncul
melainkan malah suara-suara samar yang justru bisa membuat Anda berkeringat
dingin.
Meskipun memiliki impresi yang cukup
baik, DreadOut masih mengalami beberapa masalah di berbagai bagian.
Pada teksur objek 3D, masih ada ketidak seimbangan kualitas tekstur. Beberapa
objek dalam game memiliki kualitas tekstur yang baik dan kebanyakan memiliki
tekstur yang rendah. Selain tekstur, masih juga ada objek yang
terkena clipping sehingga kadang terlihat menghilang dari pandangan.
Untuk bagian modeling dan rigging dari karakter sendiri
juga masih terlihat agak kasar dan begitu dianimasikan, deformasi dari
bagian-bagian tubuh terlihat tidak alami.
Untuk gameplay, sebenarnya game ini menganut cara bermain
yang sederhana. Anda cukup mengambil foto dari hantu yang Anda temui untuk
mengalahkannya dan semua foto yang Anda ambil bisa disimpan dalam galeri.
Beberapa hantu memiliki cara tersendiri untuk dikalahkan dan itu menambah
variasi dalam permainan. Sayangnya, game ini tidak memiliki in-game tutorial
sehingga sebelum Anda memulai permainan ada baiknya membaca terlebih dahulu
panduan yang ada. Cara ini cukup konvensional dan mengingatkan saya tentang
manual untuk bergerak dalam game Resident Evil tempo dulu.
Satu hal yang cukup membuat saya frustasi
memainkan DreadOut adalah tujuan yang tidak jelas. Tujuan dalam game
ini diperlihatkan dalam bentuk potongan cerita sehingga saya sendiri sering
bingung sebenarnya yang harus saya cari itu apa. Hal seperti ini sebenarnya
sudah cukup lumrah di kalangan game pixel horor, namun
karena DreadOut adalah sebuah game 3D, maka area yang harus
dijelajahi menjadi lebih luas sehingga Anda malah kebingungan lebih dahulu
sebelum bisa menemukan jalan keluar.
Putusan
DreadOut adalah sebuah game horor yang memiliki
gameplay klasik dan atmosfer yang benar-benar mencekam. Meskipun game ini masih
memilki masalah di bidang teknis dan gameplay, DreadOut tetap wajib
Anda mainkan terutama jika Anda penggemar game horor dan juga ingin mendukung
developer Indonesia.
Sumber :




0 komentar:
Posting Komentar